tag:blogger.com,1999:blog-21461039325561190912024-02-07T06:15:07.362-08:00"Menjadi Saluran Berkat""Apapun yang kamu lakukan, Lakukanlah dengan Sepenuh Hati Seperti Untuk Tuhan Bukan Untuk Manusia".Unknownnoreply@blogger.comBlogger12125truetag:blogger.com,1999:blog-2146103932556119091.post-60208346809364808892013-09-03T21:28:00.001-07:002021-12-10T02:42:20.273-08:00" KETEKUNAN "<div style="text-align: justify;">
<i>Dan Biarlah itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. (Yakobus 1:4).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAxKbXiNg4pJ_URQ2Tg_MJsb01dOT9ySsJfcXg1_sZdtTdLEavzfHWG_Lw8Exi-3mmqfNGEiLqVCPpz79H959JdF4M2VI-dOY6ksGOGHnOco68faLTR3tYO8W8XZHO4NI7EgzPXe5O6eE/s1600/Diatas+gunung.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAxKbXiNg4pJ_URQ2Tg_MJsb01dOT9ySsJfcXg1_sZdtTdLEavzfHWG_Lw8Exi-3mmqfNGEiLqVCPpz79H959JdF4M2VI-dOY6ksGOGHnOco68faLTR3tYO8W8XZHO4NI7EgzPXe5O6eE/s1600/Diatas+gunung.jpg" /></a><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Seorang atlet profesional harus berlatih keras. Dimulai dari displin dalam latihan keras dan pola makan yang ketat. Seorang <i>Magic Jhonson</i> pemain bola basket profesional harus bangun subuh dan berlatih keras di luar kompetisi. Lebih dari empat belas jam sehari ia berlatih dibawah bimbingan pelatihnya. Ketika dia di wawancarai sebuah stasiun Televisi, ia bercerita tentang begitu banyaknya kegagalan demi kegagalan yang terjadi di dalam hidupnya. Dimulai dari pemain amatir sampai dengan pemain profesional. Sebelum dia menjadi pemain basket profesional ia sempat ingin mengahiri hidupnya karena didalam banyak pertandingan dia mengalami banyak kegagalan dan kekalahan dan tidak pernah dipakai lagi sebagai pemain. Di tengah ketidakpastian hidupnya tersebut dia mulai putus asa, hingga suatu waktu sahabatnya memberikan dorongan dan berdoa untuk dia. Magic Jhonson seringkali menghukum dirinya dan menyalahkan kehidupan ini yang kelihatannya tidak adil, Dia begitu putus asa. Namun pada akhirnya mentalnya di pulihkan. Hingga suatu kali waktu ia masuk club bola basket <i>Chicago Bulls</i> yang pada akhirnya membawa karier basketnya sebagai pemain profesional melesat sampai dunia memberikan gelar <i>"Magic"</i> yang artinya "tangan yang mampu menyihir bola yang masuk menjadi keluar lagi". <i>Magic Jhonson</i> sangat mahir menggagalkan tembakan bola lawannya dalam setiap pertandingan. Bukan itu saja ia seorang pengumpan bola dan pencetak angka yang luar biasa dalam setiap pertandingan bola basket. Ketekunan dan pantang menyerah yang dia miliki membawa kesuksesan besar dalam hidupnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWvr4AR_LPX8emRawQcZPTRVIAa4Z9MXbg6W3PyBfWnXtKed0DHBcGh9yhB9tVliwefwAG0Uc3YP7lSJ2ZkYY4Pt_R7LgV8lMhrqa3yGkEk31k9qLuvVqeHqVGnoxV-zSM_metSKIurZU/s1600/173396038_4785067_64947020.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWvr4AR_LPX8emRawQcZPTRVIAa4Z9MXbg6W3PyBfWnXtKed0DHBcGh9yhB9tVliwefwAG0Uc3YP7lSJ2ZkYY4Pt_R7LgV8lMhrqa3yGkEk31k9qLuvVqeHqVGnoxV-zSM_metSKIurZU/s1600/173396038_4785067_64947020.jpg" /></a><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Mungkin saat ini saudara sedang dalam kesusahan, mu ngkin itu sakit yang sudah lama belum sembuh, usaha yang dalam keadaan tidak menentu diambang kebangkrutan, terancam akan di PHK, keadaan rumah tangga yang secang tidak menentu atau apapun itu yang sedang kita alami dalam perjalan kehidupan kita ini, jangan pernah kita putus asa atau berpikir untuk mengakhiri hidup ini. ayat diatas tertulis: "biarlah kita tekun". Dan ketekunan ini menghasilkan buah yang matang. Seringkali Allah menggunakan permasalahan dan kesulitan-kesulitan hidup ini untuk mengasah hidup kita. Persoalan yang sedang kita hadapi adalah ujian untuk naik kepada level/kelas yang lebih tinggi. Dalam menjalani kehidupan ini adalah yang terpenting sikap hati kita atau bagaimana kita merespon setiap persoalan yang sedang kita hadapi. Adakah sikap beriman, sabar, mengucap syukur, mempercayakan sepenuhnya hidup kita kepada Allah dari persoalan hidup yang kita hadapi? atau kita malahan berontak atau marah pada Allah atas persoalan yang sedang kita hadapi. Dibalik kesulitan-kesulitan yang sedang kita hadapi, ada sebuah proses supaya kita menjadi lebih matang atau semakin dewasa dalam hidup ini. Allah tidak pernah menjanjikan keadaan selalu mudah atau cuaca akan cerah terus tetapi hujan pun akan turun, Tetapi Tuhan berjanji akan senantiasa menyertai kita dalam keadaan apapun sampai putih rambut kita. Tidak ada permasalahan yang tidak ada jalan keluarnya, ada jalan masuk pasti ada jalan keluarnya. Permasalahan orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus adalah suatu proses pembentukan yang akan membawa kita semakin memahami dinamika hidup ini. Apabila cara yang wajar tidak mungkin, Allah membuat cara yang melampau kewajaran, yaitu: <i>"mujizat."</i> Orang yang dewasa rohaninya adalah orang yang tekun menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan ini. Pada akhir dari perjalanan ketekunan, kita akan menjadi sempurna dan utuh. Karakter kita akan terbentuk dan kita semakin mengenal Tuhan, semakin bijak dalam hidup ini. Di dalam Injil <i>Matius 5:48 di tulis: "Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang disorga adalah sempurna."</i> Kesempurnaan diawali oleh ketekunan kita melewati badai kehidupan ini. Jangan takut ada Tuhan dalam badai kehidupan ini. Dan jadilah profesional di dalam kehidupan kekristenan, dan kita akan keluar menjadi pemenang.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><div><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2898876132636010"</div><div> crossorigin="anonymous"></script></div></span></div>
<br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2146103932556119091.post-58709680766136417152013-04-17T22:26:00.005-07:002021-12-10T02:42:50.580-08:00Kedaulatan Kasih Allah<i>" 12.Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti aku masih hadir, tetapi lebih pula sekarang waktu aku tidak hadir. 27. Memang benar ia sakit dan nyaris mati, tetapi Allah mengasihani dia, dan bukan hanya dia saja, melainkan aku juga, supaya dukacitaku jangan bertambah-tambah. (Filipi 2:12,27)</i><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidrikPYKt4dfLJTbR2dASv3GPJSPj6poarBsJuwJLaLAIgPD2mipz-HRnNPjG-rk2-Sr6x12iOCYR8gzk_-rzVDEhyUbk9TJ1eNt_98essKatirIpOVmX7pNngSJBDJE4MASP5uygTGzQ/s1600/jesus-wallpapers-0121-150x150.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidrikPYKt4dfLJTbR2dASv3GPJSPj6poarBsJuwJLaLAIgPD2mipz-HRnNPjG-rk2-Sr6x12iOCYR8gzk_-rzVDEhyUbk9TJ1eNt_98essKatirIpOVmX7pNngSJBDJE4MASP5uygTGzQ/s1600/jesus-wallpapers-0121-150x150.jpg" /></a>Firman Tuhan datang kepada jemaat yang ada di Filipi melalui rasul Paulus, untuk tetap mengerjakan keselamatan mereka dengan takut dan gentar. Apa yang Tuhan mau bagi jemaat di Filipi adalah mereka mengerjakan anugerah keselamatan yang sudah Tuhan berikan kepada mereka, apapun kondisi dan situasi yang dialami oleh mereka. Kalau kita baca di Filipi 2:25, mungkin akan muncul dalam pemikiran kita, mengapa Epafroditus bisa sakit dan nyaris mati, padahal dia mengasihi dan melayani pekerjaan Tuhan. Tidakkah Tuhan sanggup memulihkan dan menyembuhkan tubuhnya yang sakit, karena apa yang sudah Epafroditus lakukan dengan berkorban habis-habisan untuk pekerjaan Tuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal seperti ini juga mungkin terjadi pada kita orang-orang percaya pada zaman ini, ketika kita rajin beribadah dan bahkan kita sudah ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan, tetapi kita masih terbelit masalah-masalah yang sangat menyakitkan, dan bahkan sakit penyakit masih menimpa kita. Sebagai orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus kita sudah berdoa dan bahkan berpuasa, tetapi tetap saja Tuhan menjawab segala pergumulan dan masalah yang kita hadapi, dan kita bahkan akan bertanya kepada Tuhan, Mengapa Tuhan...?.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau kita baca di ayat 12 dikatakan bahwa Firman Tuhan katakan agar orang percaya mengerjakan keselamatannya dengan takut dan gentar, ini berarti bahwa kita hanya takut kepada Tuhan saja. Bagi Tuhan keselamatan kita adalah bagian yang jauh lebih penting kita kerjakan dibandingkan apapun yang ada dalam hidup kita. Jadi kita tidak perlu bersungut-sungut walaupun Tuhan belum menjawab doa kita, dan kita harus mengucap syukur kalau Tuhan menjawab doa kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebab bagi Tuhan hidup adalah titipan dan anugerah semata-mata, dan kekekalan yang Tuhan kehendaki bagi manusia ciptaan-Nya adalah keselamatan. Tetapi ini bukan berarti bahwa Tuhan hanya menyuruh kita hanya mengerjakan keselamatan dan melarang menjaga kesehatan tubuh kita. Dan kita jangan pernah lupa bahwa Tuhan punya otoritas atas kehidupan dan tubuh kita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2898876132636010"</div><div> crossorigin="anonymous"></script></div></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2146103932556119091.post-6574072151936779972013-04-02T21:45:00.002-07:002021-12-10T02:43:13.348-08:00Kebangkitan Yesus Mengalahkan Ketakutan dan Kematian<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzQcYuD0oU5_dnOAJ_NJ_g5JSwYoR-E2btii92yfEqUceF9fxKHkGNTXLCJgPqojize9WLTZVXgHk1Yw-yOVL0Fxp_f1ciuaOmQfHZ3Kbh4cgPHbVGiMcOwef1wrfDcYVtwRpP8oFNPYM/s1600/Kasih.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzQcYuD0oU5_dnOAJ_NJ_g5JSwYoR-E2btii92yfEqUceF9fxKHkGNTXLCJgPqojize9WLTZVXgHk1Yw-yOVL0Fxp_f1ciuaOmQfHZ3Kbh4cgPHbVGiMcOwef1wrfDcYVtwRpP8oFNPYM/s200/Kasih.jpg" width="200" /></a><i>Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada disini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari lihatlah tempat Ia berbaring. Matius 28:5-6</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i> </i>Steve sawyer adalah seorang pria muda yang menderita penyakit <i>"hemopilia"</i>. Penyakit ini membuat dia harus menjalani transfusi darah. Akibat dari transfusi darah ini beberapa waktu kemudian ia divonis mengidap virus HIV dan radang hati. Penyakit komplikasi dan mematikan ini menjadi alarm bahwa umur steve tidak akan lama lagi. Sebelum kematiannya, steve mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus melalui pelayanan " Campus Crusade for Christ". Steve kemudian aktif ikut ambil bagian dalam pelayanan kampus. Sebelum pulang kerumah Bapa, ia berkata, "<i> aku telah memanfaatkan seluruh waktuku yang sisa ini di bumi dengan berusaha melakukan apa yang Kristus ingin aku lakukan, dan berusaha sebisa mungkin menjadi seperti Dia...Aku akan tiba di sana dan memandang wajah-Nya sambil berkata: Hidupku mungkin kacau sekali, namun itu tidak masalah karena apa yang telah Engkau lakukan bagiku, inilah aku. Akhirnya aku dapat mengerti mengapa aku harus melakukan semua ini."</i> 13 maret 1999, steve menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam posisi duduk diatas ranjangnya sambil mengatakan, "Wah!". </div>
<div style="text-align: justify;">
Kematian bagi pengikut kristus adalah awal yang menakjubkan, bukan menakutkan, </div>
yaitu kehidupan yang kekal bersama Tuhan.Kebangkitan yang dialami oleh Tuhan Yesus Kristus merupakan sukacita bagi kita, karena kebangkitan-Nya merupakan jaminan bahwa setelah kematian di bumi ini kita akan mengalami kebangkitan, sama seperti Dia. Dia telah mengalahkan kuasa maut, yang membuat kita merasa ketakutan. Dengan demikian roh ketakutan yang masuk lewat adam pertama sudah bukan merupakan masalah yang menakutkan lagi bagi kita, karena Tuhan Yesus Juruslamat kita sudah bangkit dan mengalahkan kematian.<br />
<div style="text-align: justify;">
Tuhan Yesus menegaskan hal ini kembali kepada Yohanes di pulau patmos, <i>"Jangat takut! Aku adalah yang awal dan akhir, dan yang hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku Hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci dan kerajaan maut." (Wahyu 1:17-18)</i><i> </i></div>
<div style="text-align: justify;">
Dimanakah Roh ketakutan lahir untuk pertama kalinya dimuka bumi ini? Di taman Eden, di hati Adam dan Hawa ketika mereka terjerusmus ke dalam dosa yang membuat mereka berada dipihak yang berseberangan dengan Allah. Dosa melahirkan ketakutan dan dosa membuat ketakutan itu menjadi cepat menyebar hingga menguasai hati manusia. Ketakutan menjadi virus yang mematikan manusia karena dosa. Kematian dalam Tuhan Yesus Kristus adalah menjadi awal kehidupan yang kekal dan kebahagiaan kita bersama Tuhan Yesus kita.<i> </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2898876132636010"</div><div> crossorigin="anonymous"></script></div><div><br /></div></div>
Unknownnoreply@blogger.com0Jakarta, Indonesia-6.211544 106.84517200000005-6.716652 106.19972500000004 -5.706436 107.49061900000005tag:blogger.com,1999:blog-2146103932556119091.post-61543665804355023582013-03-15T04:05:00.002-07:002021-12-10T02:43:33.641-08:00Timeline<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNGsidco3-X0fWongp_fi24N8XgzqyFlW1Ro5mouIAtLtxWW9qf2jQA6UNy5QX8qj6XlqJyY1LSlBG6xCHb5v1nTflq0IOud9ko2e5Sa4YlqIDWeLn08yTCaOe_SEcyP3PC_ttvYsQvhU/s1600/b1a8742f-b969-41a3-8b3c-cc778f5f6b0e.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNGsidco3-X0fWongp_fi24N8XgzqyFlW1Ro5mouIAtLtxWW9qf2jQA6UNy5QX8qj6XlqJyY1LSlBG6xCHb5v1nTflq0IOud9ko2e5Sa4YlqIDWeLn08yTCaOe_SEcyP3PC_ttvYsQvhU/s320/b1a8742f-b969-41a3-8b3c-cc778f5f6b0e.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJdNByGBa_Rm-KNXFDNbquXXF-cTeZoVC0wZyjSvqueNkd8xnQ3RpnbUax-K17BizrmVMoycAV-lyYIDL0bJ4D8XDzmOgVL-zMscTcxzmt8uXFnKpdST8l6LD5IRQlgHY20veZhB3EmX0/s1600/85ab35fa-bb9b-4b41-8dc3-8c3376d1db60.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="246" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJdNByGBa_Rm-KNXFDNbquXXF-cTeZoVC0wZyjSvqueNkd8xnQ3RpnbUax-K17BizrmVMoycAV-lyYIDL0bJ4D8XDzmOgVL-zMscTcxzmt8uXFnKpdST8l6LD5IRQlgHY20veZhB3EmX0/s320/85ab35fa-bb9b-4b41-8dc3-8c3376d1db60.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCcxACwpIRkx8D_DLiafkkdUUVHDWqwupHuyIxfiPmXgXrsCYeXN00z2Y4wJcIIyG9nSYUHvmTB-HV4hxUi2keOiPfxGmPN1xQUMAXxz9tuZGoN2cVaSEdzqPuOY-rdY4Bzqfcw6zbkGU/s1600/jesus-wallpapers-0121-150x150.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCcxACwpIRkx8D_DLiafkkdUUVHDWqwupHuyIxfiPmXgXrsCYeXN00z2Y4wJcIIyG9nSYUHvmTB-HV4hxUi2keOiPfxGmPN1xQUMAXxz9tuZGoN2cVaSEdzqPuOY-rdY4Bzqfcw6zbkGU/s1600/jesus-wallpapers-0121-150x150.jpg" /></a></div>
<br /><div><div><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2898876132636010"</div><div> crossorigin="anonymous"></script></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2146103932556119091.post-83940018490336492942013-02-19T06:37:00.003-08:002021-12-10T02:43:57.023-08:00Tuhan Bekerja Untuk Kebaikan Kita<div style="text-align: justify;">
<i>Karena Ia tahu jalan hidupku; Seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i> Ayub 23:10)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNYsdRa0psxAclFP1BD4llrSvLQ-S13FjLwJWephgNkssQLZjClUWtCFjDrQfDzKMUJ8mRjaVTLCIHP_gCHmZ0ZAPLMmP58iPUvao_g9saZsu5FnJbEIm5ocxnmcPmyEJNktgFge-1pPE/s1600/Piala.jpg" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNYsdRa0psxAclFP1BD4llrSvLQ-S13FjLwJWephgNkssQLZjClUWtCFjDrQfDzKMUJ8mRjaVTLCIHP_gCHmZ0ZAPLMmP58iPUvao_g9saZsu5FnJbEIm5ocxnmcPmyEJNktgFge-1pPE/s320/Piala.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Piala Kemenangan</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Kitab Ayub merupakan salah satu kitab Hikmat dan syair, karena kitab ini membahas masalah universal dalam pergumulan hidup manusia yang nyata, dimana isi dari 42 pasal membahas kisah kehidupan Ayub yang penuh dengan tantangan. Ayub yang sangat terkenal sangat kaya pada zamannya, namun dalam waktu yang sangat singkat kehilangan semua kekayaannya dan kebanggaannya dalam kehidupannya, dimana dia juga kehilangan anak-anak yang dikasihinya.Ia menggumuli kehidupannya dengan pertanyaan, jikalau Allah itu adil, penuh kasih, Mengapa Allah mengijinkan orang dihadapan Allah mengalami penderitaan?. Pertanyaan yang dilontarkan Ayub merupakan pertanyaan yang sama yang dilontarkan oleh orang-orang percaya, mengapa orang-orang percaya mengalami penderitaan?.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Iblis selalu menjadikan penderitaan yang di alami oleh orang-orang percaya sebagai alat untuk manusia untuk menyangkal Tuhan (Ayub 1:11; 2:4-5). Kita menjadi lupa akan satu hal akan kasih karunia yang Tuhan telah berikan kepada kita, kita akhirnya mengandalkan kekuatan diri kita sendiri dan dunia ini. Ketiga teman Ayub pun, salah mengerti tentang Ayub, mereka mengatakan bahwa penderitaan timbul sebagai hukuman dosa (Ayub 4:7-9), kita juga mungkin sering seperti itu, menghakimi orang lain atas derita yang mereka alami, padahal kita lupa bahwa penghakiman adalah hak Allah semata. Bahkan Ayub pada mulanya berpikir bahwa penderitaan seharusnya diberikan hanya untuk orang jahat (Ayub 6:24). Tetapi pada akhirnya Ayub menyadari dan mengakui bahwa Allah tidak pernah meninggalkan anak-anakNya, karena itu adalah proses untuk menguji seseorang sehingga ia timbul seperti emas (Ayub 23:10). Penyerahan dan pemahaman akan Kasih Anugerah Allah juga yang sanggup membuat Ayub berkata, " Tetapi aku tahu: Penebus ku Hidup" (Ayub 19:25).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah saat ini kita sedang mengalami atau sedang menghadapi persoalan yang sangat berat yang menjadi pergumulan hidup kita?, atau mungkin saat ini kita sedang bertanya-tanya, mengapa orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus masih juga mengalami penderitaan? Apapun pergumulan kita, baik tentang masa depan, sakit penyakit, pekerjaan dan bisnis, karir, pendidikan, keuangan dan keluarga, tetaplah percaya pada Tuhan Yesus. Kita harus ingat satu hal bahwa Dia tidak pernah berjanji kita tidak akan pernah mengalami penderitaan, tetapi Dia berjanji akan menyertai kita sampai akhir kesudahan dunia. Untuk itu kita harus tetap memegang janji-janjiNya dalam kehidupan kita, dan kita mau belajar dari keadaan penderitaan kita alami, untuk senantiasa bergantung dan mempercayakan hidup kita pada Tuhan Yesus, sebab Dia tidak pernah memberikan rancangan kecelakaan dan masa depan yang suram bagi kita anak-anakNya. Dan kita juga harus ingat walaupun kelihatannya Tuhan Yesus belum menjawab segala doa permohonan kita, dan bahkan sakit penyakit membawa kita pada kematian kita harus tetap mengucap syukur akan hal ini, karena semuanya itu atas seijin Tuhan Yesus.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2898876132636010"</div><div> crossorigin="anonymous"></script></div></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2146103932556119091.post-57978328764771133292013-02-15T21:49:00.002-08:002021-12-10T02:44:22.543-08:00Takut Terhadap Siapa?<div style="text-align: justify;">
<i>"...Kepada-Nyalah kamu harus takut dan terhadap Dialah harus kamu gentar. ia akan menjadi tempat kudus, tetapi juga menjadi batu sandungan..." (Yesaya 8:12-14).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqn-D0FwjZki_Opj0rH7Ji4CkXh5mzOGQX4J7e2w42__k8jFq_dWd6XXv1p7zDgI4PbPSbqBLujVdQ8jpAozKl2qKtAkWiK0KTofOQFoPBQ2xEpuYPpZyDrt2VEevmae0Ag3dO9jONhxc/s1600/Sama+Yesus.jpg" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqn-D0FwjZki_Opj0rH7Ji4CkXh5mzOGQX4J7e2w42__k8jFq_dWd6XXv1p7zDgI4PbPSbqBLujVdQ8jpAozKl2qKtAkWiK0KTofOQFoPBQ2xEpuYPpZyDrt2VEevmae0Ag3dO9jONhxc/s1600/Sama+Yesus.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Add caption</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Kekuatan yang paling merusak kedamaian dan keutuhan internal di dalam diri kita adalah ketakutan. Dalam Alkitab, konon ada 365 kali ucapan "jangan takut"!. Kalau kita ambil satu-satu, setiap hari dalam setahun Tuhan berpesan supaya kita tidak takut. Tentu saja ada ketakutan yang positif, misalnya, takut melanggar hukum atau takut sakit. Akan tetapi, tidak dapat disangkal, ketakutan yang berlebih-lebihan, apalagi ketakutan yang tidak pada tempatnya (fobia) adalah ketakutan yang melumpuhkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Rosevelt</i> benar sekali ketika mengatakan, "Tidak ada apa pun yang kita takuti, kecuali ketakutan itu sendiri". jenis ketakutan yang lain adalah takut kepada tekanan kelompok. Takut dikucilkan kelompok, Tekanan ini memaksa orang-orang kristen untuk mengikuti arus yang paling kuat. Berkompromi mematuhi standar yang biasanya jauh di bawah standar kristus, takut tampil beda, takut dibilang aneh. kualitas kita akan terus menurun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini ada dua cerita mengenai ketakutan yang menghancurkan. Yang pertama adalah mengenai seorang pasien yang barus saja sukses menjalani operasi. Dokter mengatakan bahwa besok ia sudah bisa pulang. Tetapi dari tukang ramalnya, pasien itu mendapat nasehat yang berbeda. Ia diminta untuk tidak pulang, sebab ada bahaya besar mengancamnya. Keesokan harinya, pasien itu didapati meninggal. Bukan karena ramalan itu benar, tetapi karena serangan jantung. Ia amat takut akan bahaya besar yang diramalkan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cerita yang kedua, adalah tentang malaikat maut yang bernama 'kolera" ia baru saja kembali dari tugas mencabut nyawa dengan mendatangkan sebuah wabah di sebuah kota. Kolera, dengan bangga melapor, "siap" Laporan! Ada 80.000 orang mati, walaupun saya hanya menyentuh 20.000 orang!" si Bos bertanya, "lalu apa yang terjadi dengan yang 60.000 yang tak kamu sentuh itu!" jawab kolera mantap " Siap! mereka mati karena ketakutan."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Firman Tuhan berikut ini, amat relevan, "...<i>apa yang mereka takuti janganlah kamu takuti dan janganlah gentar melihatnya. Tetapi TUHAN semesta alam, Dialah yang harus kamu akuisebagai yang kudus; kepada_Nyalah kamu harus takut dan terhadap Dialah harus kamu gentar, ia akan menjadi tempat kudus, tetapi juga menjadi batu sandungan..." (Yesaya 8:12-14).</i> </div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: justify;"><i><div><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2898876132636010"</div><div> crossorigin="anonymous"></script></div></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2146103932556119091.post-28594932468274116272012-07-27T21:16:00.002-07:002012-07-27T21:16:24.897-07:00"Memahami Tuhan Melalui Masalah"<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxcbT1LyqC7yBHef2oVZNmcaY87cfEI4JxDOtnaoLh7bbIsOyGhmDd9DIvFc3VMCljs6zUMOOVW-WpvCFUeUYu1rlNLAbXocLMknAny8hMd5aXskdJrWeU-MdAxoP001wTY3RrIdSOHkw/s1600/Prays.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxcbT1LyqC7yBHef2oVZNmcaY87cfEI4JxDOtnaoLh7bbIsOyGhmDd9DIvFc3VMCljs6zUMOOVW-WpvCFUeUYu1rlNLAbXocLMknAny8hMd5aXskdJrWeU-MdAxoP001wTY3RrIdSOHkw/s1600/Prays.jpeg" /></a><i>Habakuk 1:2-4 </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>:Berapa lama lagi, Tuhan, aku berteriak, tetapi tidak kau dengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kau tolong? mengapa Engkau memperlihatkan kejahatan kepadaku, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada didepan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi. itulah hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nabi Habakuk adalah nabi yang dipakai untuk melayani umat Israel yang dalam kondisi di jajah, dianiaya, disiksa oleh suatu bangsa yang besar yaitu orang kasdim. Dari kaca mata Nabi Habakuk melihat keadilan muncul terbalik, umat Israel dianiaya dan di perlakukan tidak adil, maka dia berteriak kepada Tuhan ayat 2-4.<br />
<br />
Jadi konteksnya, Nabi Habakuk berseru kepada Allah meminta adanya suatu pemulihan dan pembebasan bangsa Israel.Tuhan menjawabnya dalam ayat 5-9;<i>5.Lihatlah diantara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak kamu percayai, jika diceritakan.6.Sebab sesungguhnya, Akulah yang membangkitkan orang kasdim, bangsa yang garang dan tangkas itu, yang melintasi lintang bujur bumi untuk menduduki tempat kediaman, yang bukan kepunyaan mereka. 7.Bangsa itu dahsyat dan menakutkan; keadilan dan keluhurannya berasal daripada dirinya sendiri. 8.Kudanya lebih cepat dari pada macan tutul, dan lebih ganas dari pada serigala pada waktu malam; pasukan berkudanya datang menderap, dari jauh mereka datang, terbang seperti rajawali yang menyambar mangsa. 9 seluruh bangsa itu datang untuk melakukan kekerasan, serbuan pasukan depannya seperti angin timur, dan mereka mengumpulkan tawanan seperti banyaknya pasir.</i><br />
Bahwa justru TUHANlah yang menyebabkan semuanya itu, orang Kasdim itulah yang dibangkitkan TUHAN untuk menindas umat Tuhan sendiri.<br />
Ketika kemauan atau keinginan manusia belum dipenuhi Tuhan, maka sangat manusiawi dalam diri manusia termasuk Nabi, pendeta atau siapapun kita ada timbul di dalam hatinya rasa tidak suka atau bahkan kita akan bersungut-sungut kepada Tuhan. Kalau rasa tidak suka itu berkembang maka akibatnya mulai meremehkan dan bahkan sampai menghina TUHAN. Hal ini nyata dalam diri Habakuk, dalam ayat 12-13; <i>Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dulu ALLAHku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, Telah Kau tetapkan dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa. Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat melihat kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia?.</i><br />
Kalimat yang disampaikan Nabi Habakuk cenderung mengajari Tuhan dan dalam proses seperti ini keadaan bisa lebih parah. Dalam ayat selanjutnya dikatakan; <i>Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerinyahnya?.</i><br />
Dalam hal ini Nabi Habakuk tahu bahwa manusia adalah ciptaan TUHAN, akan tetapi dia mengatakan bahwa tidak ada pemerintahnya. Perkataan ini lebih cenderung meremehkan TUHAN, inilah sifat umat manusia. Akan tetapi didalam diri Nabi masih ada suatu hal yang positif di tengah-tengah kekecewaannya karena doanya tidak di kabulkan oleh Tuhan. Pasal 2:1; <i>Aku mau berdiri ditempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku. </i>Sekalipun pikirannya tidak sama dengan pikiran Tuhan, sekalipun keinginannya tidak dipenuhi oleh Tuhan, sekalipun ia kecewa, mulai sakit hati, mulai meremehkan Tuhan, tetapih masih ada sikap positif dibidang kerohaniannya yaitu dia masih mau datang kemenara Tuhan.Dia masih mau mengandalkan dan menyerahkan semua permasalahan yang dia hadapi kepada Tuhan.<br />
<br />
<i>Mungkinkah kita masih mempunyai sikap seperti itu?</i> Banyak persoalan tetapi kaki kita masih mau keGereja, apakah kita masih mau berdoa, masih mau berlutut, masih mau melayani.<i> Apakah masih ada sikap seperti ini?</i>. Tentulah mengetahui keberadaan diri kita sendiri. Pertanyaan klasik bergumul adalah: "Saya melihat orang lain bergumul dan mereka menang dalam pergumulannya. Kenapa hidupku banyak pergumulannya?". Memang setiap umat manusia di dunia ini pasti mengalami banyak masalah, bahkan orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus sekalipun, apalagi setiap orang percaya kepada Yesus kristus, pasti banyak pergumulan atau masalah yang dihadapi. Dunia yang kita hidupi seperti ini adalah hidup yang penuh dengan masalah. Semua orang pasti bergumul dengan masalah, kalau tidak ada masalah itu bukan hidup. Kenapa harus bergumul dengan masalah? Justeru pergumulan dengan masalah yan gmembawa kita pada suatu dimensi kerohanian yang mengenal TUhan yang makin lama makin mendalam.<br />
Kenapa demikian/, karena tidak ada jalan lain karena pemahaman tentang Tuhan harus bertumbuh terus. Pemahaman tentang Tuhan bukan hanya A,B,C saja, atau sebagai contoh; pokoknya saya diberkati,keluarga sehat, pekerjaan atau usaha tidak ada masalah, kalau pemahaman kita sampai sisini kita sedang berada dalam zona nyaman. Artinya kita bersyukur hanya karena kehidupan kita nampak baik-baik saja. Padahal Tuhan itu adalah; D,E,F,G,H...Z, disitu juga termasuk banyak masalah yang harus kita hadapi, misalnya kita mungkin akan melihat ketidak-adilan, dicaci maki dan banyak masalah yang kita hadapi.<br />
<br />
Marilah kita melihat tokoh-tokoh dalam Alkitab, apakah Abraham tidak bergumul?, Abraham mendapatkan anak diusia 100 tahun, sarah melahirkan anak di usia 90 tahun. Nabi Hosea, Tuhan menyuruhnya untuk menikahi wanita tuna susila atau perempuan sundal. apa maksud Tuhan? Karena Bangsa israel sudah bejat di mata Tuhan. Tuhan pakai Hosea sebagai alat peraga untuk memberitahukan kepada umat-Nya tentang berbagai hal kejahatan.Habakuk minta pemulihan bangsa, Tuhan bilang; Saya hukum. Yunus minta penghukuman atas niniwe, Tuhan bilang; saya ampuni. Tuhan terlalu besar untuk kita pahami dalam hal ini. Apa yang kita pikirkan selama ini dalam kasus kita? jika muncul pikiran negative, cepat dihapus dan menyadari dan berkata; Tuhan selama ini saya salah memahami tentang Engkau.<br />
Perjalanan hidup orang percaya sejak ia lahir sampai ujung hidupnya semua sudah dalam rencana Tuhan. dalam perjalanan seperti itu bisa timbul lika likunya, bisa timbul penyimpangan karena kita tidak tetap dalam jalurnya Tuhan, karena bandelnya kita, karena dosa orang lain menyebabkan kita menderita, karena dosa kita membuat kita menderita. Nanti Tuhan akan membawa kita ke jalurnya Tuhan. Tetapi tetap kita tidak mampu merangkai dengan baik. Orang yang mau dipakai Tuhan memasuki suatu wilayah kerohanian yang tidak kita ketahui, disitu kita menemui hal-hal yang sangat unik tentang Tuhan. Akan tetapi kalau kita tidak mau, hidup dalam zona nyaman dan dia hanya memahami A,B,C, tentang Tuhan maka kerohaniannya berhenti sampai disitu. Pimpinan Tuhan dalam hidup kita tidak semua dalam bentuk positif sebab ada juga dalam bentuk negative yang kadang-kadang kita tidak suka. kadang-kadang lewat air mata yang sangat sulit, lewat kepahitan yang sangat sulit, begitulah jalan Tuhan. Tuhan tidak pernah tinggalkan kita. Sepanjang hidup kita bisa terjadi banyak hal, penyelewengan, penyimpangan bisa terjadi tetapi ujung-ujungnya Tuhan tetap baik, tidak ada rencana Tuhan yang jahat dalam hidup kita. Karena itu tidak usah kecewa dalam menghadapi hidup ini. Tuhan seperti Bapa menghajar anak-anakNya, cambukNyapun bukan cambuk yang mematikan, tetapi cambuk-Nya punya suatu motifasi menghajar kita pulang untuk tetap kembali berada di jalurnya Tuhan. <br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2146103932556119091.post-18839926972358193742012-04-17T01:58:00.002-07:002012-04-17T01:58:23.364-07:00<span style="font-size: large;">KHOTBAH DIBUKIT "BERBAHAGIALAH"</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Matius 5:1-12</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIZy0IO9FYPBKKbEV4I9AP9YkGzjvywuhLXQFeL93bLFB9eZl0gD-jm-gnqqV8cO1kg4FsvU4JsLVyUqihPZs_8tjxRpRyAjl4bdfBPrn9Nq5Q5LPtDA5tHkeTUTTXwtz-NFEvS9rpG-M/s1600/life-of-jesus-pic-09-150x150.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIZy0IO9FYPBKKbEV4I9AP9YkGzjvywuhLXQFeL93bLFB9eZl0gD-jm-gnqqV8cO1kg4FsvU4JsLVyUqihPZs_8tjxRpRyAjl4bdfBPrn9Nq5Q5LPtDA5tHkeTUTTXwtz-NFEvS9rpG-M/s320/life-of-jesus-pic-09-150x150.jpg" width="320" /></a><i>1.Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia keatas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murud-muridNya kepadaNya.2.Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kataNya: 3."Berbahagilah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya kerajaan sorga. 4.Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5.Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.6.Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 7.Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 8. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 9.Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan di sebut anak-anak Allah. 10.Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya kerajaan sorga. 11.Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12.Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar disorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."</i><br />
<br />
Secara alamiah, manusia berpikiran atau berpendapat bahwa dengan mengejar dan mendapatkan materi itu adalah suatu kebahagiaan atau berkat. dan tidak jarang dari setiap kita menjadikan pencapaian materi menjadi tujuan hidup. Dengan menjadikan kebahagian materi sebagai tujuan hidup, menjadikan banyak orang terjerumus kepada cara-cara yang tidak baik untuk mendapatkan materi, sebagai contoh: merampok, mencuri, korupsi, menipu atau banyak hal yang dilakukan yang bertentangan dengan firman Tuhan.<br />
<br />
Dalam matius 5, Yesus memperkenalkan tentang konsep kebahagian atau berkat yang berbeda dengan yang dikejar oleh dunia. Dalam ayat 3 dikatakan:"<i>Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya kerajaan sorga</i>", ini bukan soal materi tetapi bagaimana kehidupan rohani kita, hubungan kita dengan Allah, apakah kita mengutamakan Allah dibanding materi?, itulah artinya miskin dihadapan Allah. Tuhan juga berfirman carilah dulu kerajaan Allah maka semuanya akan ditambahkan. Realitanya kita sering tidak sejalan dengan Firman Allah, kita lebih mengutamakan pekerjaan, kita tidak berdoa dulu sebelum memulai segala aktivitas kita. Inilah yang membuat kita kehilangan arah hidup, karena tidak menjadikan Allah sebagai Tujuan hidup, tetapi hanya sebagai pelarian saja ketika terbentur dengan masalah kehidupan saja.Berkat atau kebahagiaan fisik itu hanya sementara dan rapuh sekali.<br />
<br />
Yesus mengatakan "Berbahagilah" dalam bahasa Yunani :<i>makaries</i>, yang berasal dari kata makar yang artinya : Suatu kebahagiaan yang tidak dipengaruhi oleh keadaan atau kondisi apapun. Kebahagiaan atau berkat yang Tuhan Yesus berikan berasal dari karakter yang sudah dewasa, dimana tidak lagi memandang materi atau hal-hal yang menyangkut kehidupan jasmani adalah menjadi urusan yang utama. Kita tidak akan lagi pusing atau bersungut-sungut apabila doa, pergumulan belu dijawab oleh Tuhan. karakter yang dewasa adalah Iman percaya hanya karena kasih anugerah.<br />
Sayangnya "diberkati" atau "berbahagia" direduksi maknanya dalam kekristenan itu sendiri, memandang diberkati atau berbahagia itu adalah hanya bicara soal sehat, sejahtera, melimpah kekayaan atau materi, tuhan menyembuhkan kita dari suatu penyakit yang sudah lama kita derita, atau berbagai banyak hal, mungkin yang telah lama kita pergumulkan.<br />
<br />
Berkat atau Kebahagiaan yang Tuhan Yesus tawarkan sifatnya paradoks atau berbeda dengan yang dicari orang dunia. Tuhan Yesus berkata: Berbahagialah...........<br />
Ini menunjukkan suatu kualitas hidup yang berbeda, yaitu kualitas hidup warga kerajaan Allah.<br />
<br />
Jadi bagaimana menghasilkan karakter yang diberkati?<br />
<br />
1. Menunjukkan kebutuhan akan adanya kelahiran baru, 2 Petrus 1:4-9<br />
<i>"4.Dengan jalan itu Ia telah menganugrahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang</i><br />
<i>sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. 5.Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, 6. dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, 7. dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. 8.Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. 9 Tetapi barang siapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan."</i><br />
Dari nats Firman ini dapat kita lihat bahwa setiap saat harus ada pembaruan dalam hidup, ada peningkatan kualitas. inilah yang menunjukkan ada kedewasaan rohani sebagai warga kerajaan sorga. Dengan adanya pembaruan setiap saat, maka kita berhasil dalam pengenalan akan Tuhan kita Yesus Kristus.<br />
<br />
2.Merefleksikan pikiran Kristus<br />
Merefleksikan pikiran Kristus adalah bahwa setiap tindakan, kelakuan, cara bicara akan mencerminkan kehidupan Takut akan Tuhan. Bahwa kehidupan kita harus menjadi saluran berkat akan semua umat manusia tanpa memandang apakah dia percaya Yesus atau tidak, sehingga kita menjadi Firman yang hidup ditengah-tengah dunia ini. <i> </i><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2146103932556119091.post-832633408868477822012-02-12T04:41:00.001-08:002021-12-10T02:12:10.469-08:00" Kesia-siaan Kekayaan"Kalau engkau melihat dalam suatu daerah orang miskin ditindas dan hukum serta keadilan diperkosa, janganlah heran akan perkara itu, karena pejabat tinggi yang satu mengawasi yang lain, begitu pula pejabat-pejabat yang lebih tinggi mengawasi mereka.<br />
Suatu keuntungan bagi negara dalam keadaan demikian ialah, kalau rajanya di hormati di daerah itu.<br />
Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya, inipun sia-sia.<br />
Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain daripada melihatnya?.<br />
Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur. <br />
Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat dibawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri.<br />
Dan kekayaan itu binasaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2146103932556119091.post-57385751377828106062012-02-12T04:40:00.000-08:002012-02-12T04:40:35.496-08:00" Persaudaraan Yang Rukun"<div style="text-align: justify;">
Mazmur 133:1-3</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwtfMtYsjthwYU3QN2skaL4DZgdPCXePp-SnEjE3tq1IzW5Ri-NajGqRgtlDwuDrbELhNvYHMr6c5NAFi9gQSsDk_glAhGzzmmxQxfNwolITWY3xW7-WsQVEt0MsI2LyAaiozM4Lzn4_0/s1600/pohon-natal-merah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwtfMtYsjthwYU3QN2skaL4DZgdPCXePp-SnEjE3tq1IzW5Ri-NajGqRgtlDwuDrbELhNvYHMr6c5NAFi9gQSsDk_glAhGzzmmxQxfNwolITWY3xW7-WsQVEt0MsI2LyAaiozM4Lzn4_0/s1600/pohon-natal-merah.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap kita membaca, merenungkan Firman Tuhan, tidak boleh kita lupa bahwa semua Firman Tuhan itu adalah karya dan otoritas Tuhan. Tetapi jangan lupa, Tuhan juga menggunakan setiap penulis Firman Tuhan sehingga Firman Tuhan itu ada Roh Kudus yang bisa menggerakkan. Paling pantas memang Daud menulis kebenaran ini sehingga Tuhan boleh menyatakan maksud-Nya supaya jelas kepada setiap umat manusia. Segala sesuatu yang bernilai, berharga, dicari umat manusia dan itu ada pada Daud. Dari semua penilaian dan penghargaan yang dimiliki Daud, alamat kekaguman dan pujian bukan pada kekayaan, kepopuleran, penghargaan, pengakuan, kekuasaan, kedudukan, tetapi dari mulut bibir yang memiliki segalanya ini menurut ukuran dunia dia katakan: <i>"Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!". </i>Dalam hal ini bukan berlian, uang atau rumah tetapi <i>"apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun"</i>, itulah yang paling tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi seringkali kita ditipu karena yang utama dijadikan yang tidak utama sebaliknya yang tidak utama dijadikan utama. Kerukunan bisa dikorbankan demi kekayaan, kerukunan dikorbankan demi kepopuleran, kerukunan dikorbankan demi kedudukan, atau hubungan kekeluargaan bisa terputus karena harta dan kekuasaan belaka. Siapapun kita yang tidak rukun, kita tidak mengerti apa yang paling indah didalam hidup ini, Biarpun kita memiliki harta kekayaan yang banyakm seperti rumah yang paling bagus dan mewah, mobil yang paling mahal, punya jabatan yang paling tinggi. Setiap orang yang rukun, dia mengerti indahnya hidup dalam kasih. </div>
<div style="text-align: justify;">
Allah sempurna, Dia ciptakan manusia tentu dibuktikan dengan kesempurnaan, Allah sempurna, Dia buktikan dengan karyaNya dengan menciptakan manusia serupa dan segambar dengan Allah. Apa itu gambar Allah? I Yohannes 4:8 <i>"Allah adalah kasih"</i>. Begitu manusia hidup dalam kasih, itulah manusia Allah yang segambar dan serupa dengan Dia. Rohani seseorang, bukan kelihatan dari sebera banyak jemaat hadir ketika dia berkotbah, seberaba banyak orang sembuh ketika dia berdoa, atau seberapa besar memberikan sumbangan kegereja, tetapi rohani seseorang kelihatan seberapa sungguh-sungguh dia taat kepada Tuhan dan itu di simpulkan dengan <i>"kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"</i> dan orang yang melakukan ini tentu hidupnya pasti rukun.</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang mengenal Allah, tidak bisa mengenalNya kalau sekedar hebat menggali isi Alkitab dalam bahasa Ibrani, Yunani, tetapi mengenal Allah adalah ketika kita mengerti Firman Tuhan dan melakukannya dalam kasih. Siapa hidup dalam kasih, ia pasti mengenal Allah. Dan dibalik kerukunan itulah cerminan dari kasih. Semua orang akan tahu bahwa kekayaan, kedudukan, popularitas, pengakuan bukan jawaban. Umumnya semua orang sadar itu bukan jawaban dan bernilai setelah dia mati. Kalau setelah mati baru sadar, inipun terlambat. Hal ini menjadi mayoritas di kalangan umat Kristen, itu sebabnya Yesus berkata:<i>"Banyak yang terpanggil, sedikit yang dipilih".</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Sungguh alangkah baiknya dan indahnya"</i> tidak ada kalimat yang begitu lengkap penghargaannya dibanding kalimat dalam Mazmur 131:1 yang dialamatkan pada kerukunan. Maka Daud mengerti akan hal ini karena dia mempunyai rumah tangga yang tidak rukun ketika Absalom anaknya pernah memburu Daud untuk dibunuh karena Absalom berkeinginan untuk menggulingkan ayahnya. Tetapi akhirnya Daud mengerti bawha yang paling berharga adalah rukun. Tetapi kata kuncinya "sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila..." kata apabila menunjukkan bahwa semua manusia tidak punya mental rukun.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena setiap orang yang telah jatuh kedalam dosa, orang itu dikuasai dosa biarpun dia bertobat lahir baru tanpa proses, seperti Firman Tuhan katakan: <i>"Hidupku bukannya aku lagi melainkan Kristus di dalamku"</i> maka seringkali yang menguasai kita adalah<i> "egosentris"</i> bukan <i>"Theosentris" </i>oleh karena itu Yesus katakan <i>"Barang siapa mengikut aku, ia harus menyangkal diri"</i> karena diri kita tidak mempunyai mental kasih, mental kita tidak ada mental rukun karena sangat kompleks. Di satu sisi kita mau rukun sepanjang orang itu cocok dengan kita. Oleh karena itu banyak orang Kristen walaupun lahir baru, kalau tidak tuntas pembaruan budinya, tidak mau bertumbuh kearah kedewasaan rohani, pada hakekatnya kita dengan orang tidak percaya Yesus punya pola hidup yang sama. Tersirat atau tersurat secara langsung atau tidak langsung kita punya motto:<i>"Kalau kamu baik maka aku baik tetapi kalau kamu jahat maka aku bisa lebih jahat."</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana orang bisa hidup rukun? jawabannya adalah sangkal diri, membalas kejahatan dengan kebaikan. Kristus berdiam di dalam diri kita dan kita di proses secara progresif harus mampu karena Tuhan tidak mungkin menyuruh kita kalau kita tidak mampu. Kita hanya mau rukun kepada orang yang baik kepada kita, yang cocok dengan kita. Oleh karena itu, rukunlah dimulai dari rumah tangga. Setiap orang yang mau rukun, selalu Tuhan Yesus yang ditinggikan karena Dialah kepala Gereja, Kepala orang percaya. Tanpa kerukunan, suka tidak suka kita pasti mencuri kemuliaan. Itu sebabnya dalam Gereja tidak ada orang yang lebih penting dan tidak ada orang yang kurang penting karena semua sama-sama penting.Itu sebabnya Tuhan memberi penghargaan kepada mereka yang hidup rukun yang tertulis dalam ayat 2. <i>"Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan keleher jubahnya."</i> <i> </i>Allah mau memberkati Israel dengan Iman, tanpa itu Allah tidak menurunkan berkat-Nya kepada Bangsa Israel. Dan biasanya berkat itu turun ketika Imam di urapi dengan minyak. Maka diterjemahkan lebih lanjut pada ayat 3. <i>"Seperti embun bukit hermon yang turun ke atas gunung-gunung sion."</i> Ini menunjukkan berkat yang sangat melimpah sampai ke gunung-gunung, artinya itu menceritakan betapa pintarnya orang yang rukun dalam menyikapi berkat yang indah karena tanpa itu, tidak ada orang yang mempunyai berkat yang indah. Ini berbicara berkat kehidupan untuk selama-lamanya dan ini berkat yang paling tinggi. Makanya dengan ayat 2 dan 3, pernyataan penghargaan Allah terhadap kerukunan, menunjukkan kerukunanlah yang paling disukai oleh Tuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertanyaannya dalam hal apa kita sulit untuk hidup rukun? Kalau kita mau hidup rukun, jangan tuntut orang disekitar kita berubah tetapi tuntutlah diri kita berubah karena itu dasar hukum. Dengan berubah paradigma kita, tata nilai atau pandangan hidup kita juga berubah. Maka dari itu jangan menjadi serupa dengan dunia ini. Bukan uang, merek mobil bagus yang terutama tetapi kerukunan yang terutama. <i>"Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun."</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2146103932556119091.post-6562341465128805972011-11-27T20:11:00.000-08:002011-11-27T20:11:59.931-08:00" Menaklukkan Kehendak diri dibawah kehendak Tuhan"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><i>Matius 8: 1-4</i><br />
<div style="text-align: justify;"><i>1.Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. 2.Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." 3. Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. 4.Lalu Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."</i></div><br />
<div style="text-align: justify;">Apabila kita membaca teks nats diatas, kelihatannya tidak ada apa-apanya dimana seorang yang sakit kusta datang kepada Tuhan Yesus, meminta kepadaNya agar Tuahn menyembuhkan dia dari penyakit kustanya. Akan tetapi kalau kita teliti dan merenungkannya dengan sepenuh hati baru timbullah sesuatu yang besar, suatu yang besar menyangkut kebutuhan hisup kita. Orang kusta itu berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Kemudian Yesus menjawab: "Aku mau, jadilah engkau tahir." seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau kita baca kisah pelayanan Tuhan Yesus, baik dengan membuat mujizat air menjadi anggur, penyembuhan, atau membangkitkan orang mati, mencelikkan mata orang buta, sebelum Yesus melakukan hal tersebut, Yesus masih melakukan percakapan dengan orang-orang yang bersangkutan. Contoh ketika Yesus membangkitkan Lazarus, Tuhan Yesus masih berbicara dengan saudara-saudara Lazarus, ketika menyembuhkan orang buta, tuhan Yesus menyembuhkan dia dengan memakai media, mengambil tanah dan mencampurnya dengan ludahNya, lalu mengucap syukur dan menempelkan dimata orang buta tersebut, setelah itu mulai ada bayang-bayang lalu pergi mandi di sungai dan waktu dia keluar dari sungai matanya baru bisa melihat dengan jelas. Dalam hal ini ada suatu proses yang dilakukan Tuhan Yesus untuk menyembuhkan orang-orang yang di layaniNya, tetapi dalam nats ini dapat kita lihat, Yesus berkata langsung sembuh total, inilah mujizat terjadi bukan dua jam kemudian, bukan setelah ada percakapan tetapi pada saat itu juga sembuh total. Kalau kita teliti dengan seksama baru kita lihat. Pertanyaannya, mengapa orang kusta ini disembuhkan tanpa banyak tanya, tanpa banyak pertanyaan, tanpa banyak pembicaraan. Pertanyaannya: Apanya yang menarik bagi Tuhan Yesus sehingga Ia melakukan hal seperti itu? Rupanya dalam permohonan doa orang kusta itu dengan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Itu sangat menarik perhatian tuhan Yesus. Seandainya orang tersebut berkata dengan cara yang berbeda tentunya kejadiannya akan lain. Perkataan yang disampaikan orang kusta itu mengandung pengertian bahwa dia ingin menyerahkan semua keinginannya kepada Tuhan, ia mau menaklukkan keinginan dirinya sendiri dibawah keinginan Tuhan. Perkataan itu mengandung pengertian: Kalau Tuhan mau menyembuhkan aku, saya mau dan kalaupun Tuhan tidak menyembuhkan aku juga tidak ada masalah, bukan kehendakku tapi kehendakMu yang jadi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam berbagai hal doa kita biasanya tidak seperti itu, kita berdoa bukan pada suatu rung lingkup, atau pada suatu konteks penaklukan diri, tetapi kita berdoa lebih fokus pada apa yang kita mau bukan pada apa yang Tuhan mau. Kita tahu bahwa Tuhan memiliki dan atas otoritas Dia segala sesuatu di dunia ini, tetapi orang lupa akan satu hal, ketika meminta sesuatu Dia mempunyai personaliti atau otoritas, kita hanya memfokuskan apa yang kita mau. Pernahkah kita untuk berfikir apa yang ada dalam Pikiran Tuhan? Yesus berdoa dengan cara yang sama; ketika Dia dalam masa penyalipan, Dia mengalami ketakutan yang sangat luar biasa dan sampai mengeluarkan keringat darah, "Bapa jikalau engkau mau, lalukan cawan ini dari pada-Ku. Yesus menaklukkan diri dibawah kehendak Bapa yang besar. Seringkali kita berdoa tidak begitu, karena itu perlu untuk dikoreksi.</div><div style="text-align: justify;">Tuhan ketika menjawab Doa, diwaktu kita mempunyai sikap menaklukkan diri dibawah Tuhan, pasti ada penjelasan, mengapa tuhan menjawab doa dan mengapa tidak menjawab doa kita. Contoh Abrahan berdoa untuk sodom dan gomora, waktu ia menaklukkan diri dan mencoba bertanya kepada Tuhan, tuhan memberi dia penjelasan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Waktu Tuhan memberikan apa yang kita mau, kita harus bangga atau mengucap syukur dalam hidup kita, tetapi sebaliknya jika Tuhan tidak memberikan atau menjawab doa kita, kita harus belajar untuk mengerti kehendak Tuhan, kita juga harus mengucap syukur juga akan jawaban tuhan tersebut. yang Tuhan berikan mungkin saja lebih bagus dari yang kita minta atau yang Tuhan berikan tidak sebagus dengan apa yang kita minta, tetapi bagus menurut pikiran Tuhan, bukankah hal ini jauh lebih baik?. Tuhan tau segala isi hati kita bahkan lebih tau dari kita. Seringkali manusia kalau sudah memiliki materi, jabatan bisa lupa Tuhan, sepuluh orang yang disembuhkan oleh Tuhan, hanya satu orang yang kembali kepada Tuhan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kita perlu memperhatikan setiap detik kehidupan kita, siapa tahu hari ini tuhan menjawab doa kita, karena kita biji mata Tuhan, kita special dimata Tuhan. Apa yang Tuhan tidak berikan dalam hidup kita? tuhan mati untuk kita, Tuhan berkorban untuk kita, Tuhan disiksa untuk kita, Tuhan pelihara kita walaupun tuhan tidak selalu menjanjikan bahwa langit akan selalu cerah, Tuhan tidak pernah menjanjikan jalan selalu baik, ada kerikil, ada hujan dan ada badai tetapi tuhan selalu mengatakan Tuhan akan selalu menyertai kita selamanya, Dia akan menopang kita dengan tanganNya yang kuat agar kita tidak jatuh tergeletak, Tuhan akan mengangkat kita ketika kita terjatuh dan sampai putih rambut kita Dia akan selalu setia menolong dan memberkati kita. Tekunlah dalam doa, tidak usah kecil hati, tak dijawabpun ada sesuatu yang baru Tuhan berikan, jangan pernah putus asa. Semua yang ada pada kita harus melalui proses baru kita matang rohaninya. Bagaimana pelayanan bisa terpelihara dengan konsisten dengan banyak pergumulan yang berat-berat dengan melewati berbagai kesulitan baru kita tahan menghadapi segala hal. Jadi kalau Tuhan tidak menjawab satu atau dua doa, itu masalah biasa sebagai suatu proses untuk dihidupi dalam hidup kita.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvPR25VBz66hYafDh9WMUOBgJsRjdFYcuOM3d1oD-gMyRiF2ME3JqGE9GH7ONYSReg8VaoDp6m0R3bVF2BlHQO7SRwskXyB-XAJWPkD4hf7G-0JB27qoqDzFvsmszZ6LSElsNZPgha2aY/s1600/gse_multipart36951.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvPR25VBz66hYafDh9WMUOBgJsRjdFYcuOM3d1oD-gMyRiF2ME3JqGE9GH7ONYSReg8VaoDp6m0R3bVF2BlHQO7SRwskXyB-XAJWPkD4hf7G-0JB27qoqDzFvsmszZ6LSElsNZPgha2aY/s1600/gse_multipart36951.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><object id="BLOG_video-FAILED-0" class="BLOG_video_class" contentid="FAILED" width="320" height="266" ></object></div><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2146103932556119091.post-68980318781219045832011-11-08T00:41:00.000-08:002011-11-08T00:41:25.373-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPrZM0D0SqeqU2TTJ5u5AtPEGOU2vq3CuYan9dp6Z1hmYhl3ZVwa8PWy6T3ikpT8BsnmLp91aU9_BGnVEJCC4P4pjgc-cQFVCNZkuJTf0-UP-IjeOPamWqEdD09Sio6JZMbRZtOu0NzTU/s1600/MXI6F6CANBJ4Y7CAL8KXMPCALG4TD9CAVYP6ATCAL0YUD3CAZSQTR6CA4VUMZCCAU0UK5ICAFKULEZCAFBXTZJCASXL7YLCA9G2AVRCAUGSAYZCA57EJEICAVK6XSFCAQSTTEWCAYXF50QCAGJPCISCAR1PCR2.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="120" width="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPrZM0D0SqeqU2TTJ5u5AtPEGOU2vq3CuYan9dp6Z1hmYhl3ZVwa8PWy6T3ikpT8BsnmLp91aU9_BGnVEJCC4P4pjgc-cQFVCNZkuJTf0-UP-IjeOPamWqEdD09Sio6JZMbRZtOu0NzTU/s320/MXI6F6CANBJ4Y7CAL8KXMPCALG4TD9CAVYP6ATCAL0YUD3CAZSQTR6CA4VUMZCCAU0UK5ICAFKULEZCAFBXTZJCASXL7YLCA9G2AVRCAUGSAYZCA57EJEICAVK6XSFCAQSTTEWCAYXF50QCAGJPCISCAR1PCR2.jpg" /></a></div>
<b>" Allah di atas segala-galanya"</b>
Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur langit dengan jengkal, menyukat debu debu tanah dengan takaran, menimbang gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca?
Siapa yang dapat mengatur Roh Tuhan atau memberi petunjuk kepadanya sebagai penasihat?
Kepada siapa Tuhan meminta nasehat untuk dapat pengertian, dan sipa mengajar Tuhan untuk mendapatkan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian?
Sesunguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya.
Libanon tidak mencukupi bagi kayu api dan margasatwanya tidak mencukupi bagi korban bakaran.
Segala bangsa seperti tidak ada di hadapan-Nya mereka dianggap-Nya hampa dan sia-sia saja.
Jadi dengan siapa kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?
Patungkah? tukang besi menuangnya, dan pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai perak untuknya.
Orang mendirikan arca, memilih kayu yang tidak lekas busuk, mencari tukang yang ahli untuk menegakkan patung yang tidak lekas goyang.
Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan kepadamu pada mulanya? Tidakkah kamu mengerti sejak dasar bumi diletakkan?
Dia yang bertahta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!
Dia yang membuat pembesar-pembesar menjadi tidak ada dan menjadikan hakim-hakim dunia sia-sia saja!
Baru saja mereka ditanam, baru saja mereka ditaburkan, baru saja cangkok mereka berakar di dalam tanah, sudah juga Ia meniup kepada mereka, sehingga mereka kering dan diterbangkan oleh badai seperti jerami.
Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman yang Mahakudus.
Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, serta memanggil nama mereka sekaliannya? satu pun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.
Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini hai Israel: "Hisupku tersembunyi dari Tuhan, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?"
Tidakkah kautahu, dan tidakkah kau dengar? Tuhan ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapatkan kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayabnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.Unknownnoreply@blogger.com0